1. Sebutkan dan jelaskan dan berikan contoh bagaimana cara mengidentifikasi layanan teknologi informasi.
Menangkap (Capture)
Menangkap
disini dapat diartikan sebagai me nginput. Misalnya, menerima inputan dari mic,
keyboard, scanner, dan lain sebagainya. Fitur Capturing mungkin juga sudah
tidak asing ketika Anda memakainya untuk menyimpan informasi tertentu.
Fungsi Teknologi Informasi sebagai Pengolah
(Processing)
Fungsi
teknologi informasi ini mengkompilasikan catatan rinci aktivitas, misalnya
menerima input dari keyboard, scanner, mic dan sebagainya. Dengan adanya
Processing Anda akan lebih mudah mengolah file maupun data Anda.
Mengolah atau memproses data masukan yang diterima
untuk menjadi informasi.
Pengolahan
atau pemrosesan data dapat berupa konversi (pengubahan data ke bentuk lain),
analisis (analisis kondisi), perhitungan (kalkulasi), sintesis (penggabungan)
segala bentuk data dan informasi. Dengan Adanya Fungsi ini pasti akan lebih
memudahkan User
Fungsi Teknologi Informasi sebagai Menghasilkan (Generating)
Fungsi
generating adalah dimana teknologi berperan sebagai alat untuk
mengorganisasikan suatu informasi ke dalam sebuah bentuk yang lebih terarah dan
mudah dipahami. Contoh sederhananya adalah grafik dan table.
Fungsi Teknologi Informasi sebagai Penyimpan (storage)
Fungsi
teknologi informasi ini merekam atau menyimpan data dan informasi dalam suatu
media yang dapat digunakan untuk keperluan lainnya. Misalnya saja disimpan ke
harddisk, tape, disket, CD (compact disc) dan sebagainya.
Fungsi Teknologi Informasi sebagai Pencari Kembali
(Retrieval)
Fungsi
teknologi informasi ini menelusuri, mendapatkan kembali informasi atau menyalin
data dan informasi yang sudah tersimpan, misalnya mencari supplier yang sudah
lunas dan sebagainya. Adakalanya data yang tersimpan sulit untuk ditemukan
karena terlalu penuh dengan adanya fungsi ini dapat memudahkan user serta
menghemat waktu juga.
Fungsi Teknologi Informasi sebagai Transmisi
(Transmission)
Fungsi
teknologi informasi ini mengirim data dan informasi dari suatu lokasi lain
melalui jaringan komputer. Misalnya saja mengirimkan data penjualan dari user A
ke user lainnya. Sehingga kita tidak perlu menyalin satu persatu cukup dengan
saling sharing saja.
Pengertian
Siklus Hidup Produk
Pengertian
Siklus Hidup Produk (Product Life cycle) – Pada prinsipnya, Hampir setiapproduk
di dunia ini mengalami Siklus Hidup Produk.Namun jangka waktu siklus hidup
produk pada setiap produk tersebut berbeda-beda, ada yang cepat hilang, ada
juga yang dapat bertahan dalam jangka waktu yang relatif lama. Apalagi pada
produk- produk yang berorientasi pada Teknologi seperti pada produk-produk
Elektronika (Ponsel, Komputer, Televisi), Siklus Hidup suatu produk akan
semakin terasa. Mungkin banyak diantara kita yang kurang memperhatikannya,
namun itulah yang sering terjadi di kehidupan kita.
2.
Sebutkan dan jelaskan serta berikan contoh siklus hidup layanan ( Proses,
Fungsi, dan Peran)
Tahapan
Siklus Hidup Layanan
1.Tahap Perkenalan (Introduction)
Sesuai
dengan namanya, tahapan ini merupakan tahapan perkenalan yang menjadi cikal
bakal suatu siklus hidup. Awalnya melalui tahapan ini, produk akan diproduksi
dan dipasarkan dalam jumlah yang lebih besar. Walaupun begitu, volume
penjualannya tentu saja tidak sesuai dengan jumlahnya.
Jadi,
barang yang dipasarkan merupakan barang yang benar-benar baru, hal tersebut
juga dikarenakan pada tahapan ini acapkali disebut sebagai tahapan awal.
Biasanya, pada tahap ini, ongkos serta biaya promosinya lebih mahal.
Promosi
yang dilakukan tentu saja harus merupakan promosi yang agresif serta memiliki
kualitas pemasaran yang menunjang. Saat promosi dilakukan, targetnya harus
benar- benar mengarah kepada merek penjualan. Tahapan ini memang proses
pendistribusian serta keuntungannya masih rendah dari biasanya.
2. Tahapan Pertumbuhan (Growth)
Tahapan
kedua adalah pertumbuhan, tahapan yang satu ini sesuai dengan namanya merupakan
tahap siklus hidup produk yang menentukan suatu produk menjadi lebih berkembang
atau tidak.
Dalam
tahapan ini, tentu saja laba akan meningkat dan prosesnya menjadi lebih
menguntungkan. Tahapan ini, di pasaran, permintaan akan produk semakin
meningkat dan minat masyarakat semakin bertambah.
Dengan
adanya langkah seperti hal tersebut, maka dari produsen sendiri akan mengurangi
proses promosi yang dilakukan. Pengurangan langkah promosi tersebut memang
menjadi cara yang diambil dikarenakan banyaknya masyarakat yang telah
mengetahui informasi produk tersebut. Jadi pada tahapan ini usaha promosi tidak
seagresif sebelumnya.
Pada
tahapan yang satu ini, akan mulai tumbuh persaingan dengan produksi lainnya.
Sehingga bisa dikatakan, pada tahapan ini akan lebih terasa ketat persaingan
yang dilakukan. Saat proses distribusinya bisa dilakukan dengan berbagai macam
hal, salah satunya adalah dengan pendistribusian dengan penurunan harga jual
produknya.
3. Tahapan Kedewasaan (Maturity Process)
Selanjutnya
adalah tahap pendewasaan, tahapan yang satu ini merupakan tahapan, dimana
produsen serta semua pihak terkait dapat melihat serta mampu menetapkan bahwa
penjualan yang dilakukan serta pemasaran yang dilakukan lebih meningkat jauh
lebih banyak dari sebelumnya dan untuk kedepannya juga masih terlihat semakin
tetap.
Yang
harus diingat adalah, tentu saja pada tahap ini, laba yang akan diperoleh
mengalami penurunan yang cukup signifikan. Hal ini merupakan proses yang
disebabkan oleh terjadinya persaingan harga yang cukup ketat dari sebelumnya.
Kemudian
saat berada pada tahapan ini, maka akan ada pertumbuhan Kembali pada mode
promosi. Hal semacam itu menjadi salah satu sikap yang tentu saja akan diambil
oleh setiap produsen dalam menentukan agresifitasnya untuk Kembali menumbuhkan
maksimalnya target.
4. Tahap Kemunduran (Decline)
Dalam
tahapan yang satu ini, pasti setiap siklus hidup produk akan memiliki tahapan
dimana produk yang dipasarkan mengalami penurunan agresivitas atau biasa yang
disebut sebagai tahapan kuno suatu produk. Untuk itu setiap produsen harus
memiliki strategi baru yang tentu saja wajib diberikan dalam mengembangkan
produk baru yang diminati oleh masyarakat.
Hal
semacam itu digunakan sebagai langkah yang tepat untuk mengganti produk yang
telah using atau yang telah kuno. Walaupun jumlah persaingan mulai berkurang,
tentu saja akan ada masalah lainnya, yaitu penurunan jumlah permintaan barang
produksi.
Untuk
itu menghadapi siklus hidup produk tersebut maka harus ada pengawasan produk
yang benar-benar mumpuni bagi setiap produsen yang ada.
Keempat
tahapan siklus hidup produk tersebut wajib diketahui dan dipahami dengan benar,
sehingga nantinya tidak akan terjadi Kendala yang cukup berarti bagi setiap
produsen yang ada. Fase maupun tahapan siklus tersebut harus sesuai dengan
perkiraan pasar.
Contoh Siklus Hidup Layanan
Salah
satu contoh yang dapat diambil adalah produk ternama, yaitu Coca-cola. Pada
tahapan perkenalan, produk ini mulai dikenal masyarakat pada tahun 1886,
sebagai salah satu minuman berkarbonasi.
Tentu
saja di tahap perkenalan mulai banyak yang mengenal produk yang satu ini.
Dengan strategi pemasaran yang tepat, akhirnya coca cola menjadi salah satu
produk minuman unggulan.
Selanjutnya
adalah tahapan pertumbuhan, tahapan yang satu ini coca-cola mulai mendirikan
sebuah perusahaan ternama untuk semakin dikenal luas oleh masyarakat.
Untuk
meminimalisir terjadinya penurunan minat masyarakat, pihak coca cola Kembali
mempromosikan minumannya dengan teknik yang lebih agresif dari sebelumnya.
Dalam
tahapan ini perusahaan ternama ini sempat mengalami kesulitan dalam segi
finansial yang menjadi masalah. Hal tersebut dikarenakan kurang tepatnya
penentuan harga yang dipatok.
Lalu
pada tahap pendewasaan, coca-cola mengalami kestabilan dalam produksi serta
laba yang didapatkan. Namun akhirnya terdapat pesaing-pesaing baru yang
memproduksi minuman berkarbonasi dengan label berbeda dan juga lebih
menyempurnakannya.
Anggapan
bahwa minuman coca-cola menyebabkan dampak yang tidak bagus membuat minat
konsumen menjadi bimbang. Pesaing serta
harga yang mulai bervariasi tentu membuat produk ini mendapatkan persaingan
yang cukup ketat.
Lalu
pada tahap kemunduran, perusahaan mengalami penurunan laba hingga mencapai 15%.
Hal tersebut tentu menjadikan perusahaan untuk Kembali mengoptimalkan strategi
pemasaran dengan berbagai cara yang lebih efektif dari sebelumnya.
3.
Sebutkan dan berikan contoh tentang Strategi pelayanan dalam hal portofolio
layanan dan manajemen katalog layanan
Ubah
manajemen: Sangat penting untuk mengevaluasi segala jenis perubahan TI yang
dapat mencakup perubahan strategis, operasional dan taktis selama perencanaan
transisi.
Manajemen
proyek: Ini melibatkan perencanaan dan penggerak kegiatan pelepasan utama.
Manajemen
pengetahuan TI: Ini berkaitan dengan keberlangsungan basis pengetahuan TI
bersama di sebuah perusahaan.
Manajemen
aset TI: Mempertahankan dan mengkonfigurasi aset TI yang diperlukan untuk
layanan TI yang ditawarkan.
Manajemen
penempatan: Merencanakan, menjadwalkan, dan mengendalikan penyebaran
keseluruhan bermacam-macam rilis proyek untuk memastikan gangguan minimum
disebabkan untuk menjalankan layanan.
Manajemen
tambalan: Ini adalah alat yang komprehensif untuk menangani semua aspek
penambalan secara intuitif dan efisien untuk pemeliharaan infra TI.
Manajemen
tambalan: Ini mengelola siklus hidup lengkap masalah yang dihadapi oleh
berbagai organisasi untuk mendiagnosis dan mengidentifikasi akar penyebab
insiden.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar