Senin, 11 November 2019

Review Jurnal Tentang IT Forensik



Judul
Identifikasi Bukti Digital WhatsApp pada Sistem
Operasi Proprietary Menggunakan Live Forensics

Jurnal
Jurnal Teknik Elektro
Volume&Halaman
Volume.10 No.1
Tahun
Januari – Juni 2018
Penulis
Imam Riadi,Sunardi,dan Muhammad Ermansyah Rauli
Reviewer
Amada Kurnia Ramadhan
Tanggal
16 Oktober 2019




Tujuan

    Dapat mengetahui salah satu contoh kasus kejahatan IT Forensik
     Dapat mengetahui metode-metode apa saja yang dugunakan pada IT Forensik
     Dapat mengetahui rancangan simulasi pada IT forensik
     Dapat menyimpulkan apa itu IT Forensik beserta tujuannya dan bagaimana cara mengatasi Cybercrime tentang IT forensik pada contoh kasus diatas

*Salah satu contoh kasus kejahatan IT Forensik,yaitu sebagai berikut :
Perkembangan teknologi komputer semakin pesat, hal ini berbanding lurus dengan meningkatnya tindak kejahatan dunia maya. Salah satu tindak kejahatan yang sering terjadi adalah kasus penipuan online shop. Kejahatan ini memanfaatkan salah satu aplikasi Instant Messenger (IM) yang sangat populer yaitu aplikasi WhatsApp. WhatsApp merupakan salah satu aplikasi IM yang bisa digunakan pada komputer, khususnya pada komputer sistem operasi windows 8.1. Semua aplikasi yang dijalankan pada komputer meninggalkan data dan informasi pada Random Access Memory (RAM). Data dan informasi yang ada pada RAM dapat diperoleh menggunakan teknik forensik digital yaitu Live Forensics. Live forensics dapat digunakan pada saat komputer sedang berjalan dan terhubung jaringan internet. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bukti digital terkait kasus penipuan online shop. Bukti digital tersebut dapat diperoleh menggunakan salah satu tools forensik yaitu FTK Imager. FTK Imager dapat mengambil dan menganalisis data dan informasi pada RAM. Hasil yang didapat pada penelitian ini berupa isi percakapan WhatsApp yang dapat menjadi bukti digital dalam mengungkap tindak kejahatan penipuan online shop yang terjadi.

*Metode-metode yang dugunakan pada IT Forensik :
Metode pada penelitian ini menggunakan metode yang yang dijelaskan oleh Ravneet Kaur dan Amandeep Kaur dalam jurnal ilmiahnya yang mengacu pada proses investigasi tindak kejahatan.Metode tersebut terdiri dari beberapa tahapan, seperti :
Preservation
Menjaga keutuhan dan pengamanan barang bukti yang telah ditemukan agar tidak hilang atau berubah.
Collection
Mengumpulkan barang bukti yang terkait dengan tindak kejahatan pelaku untuk membantu proses investigasi.
Examination
Memproses bukti yang telah dikumpulkan sehingga ditemukan bukti-bukti yang terkait tindak kejahatan pelaku. Hasil dari tahap ini dapat berupa teks, video, gambar atau pesan suara.
Analysis
Menganalisis hasil dari proses examination yang telah dilakukan, sehingga dapat mengidentifikasi konten atau file yang dapat dijadikan barang bukti pada kasus penipuan online shop.

*Rancangan Simulasi pada IT Forensik :
Penelitian ini membutuhkan simulasi untuk mendapatkan bukti digital. Simulasi yang dibuat lengkap dari aktivitas yang dijalankan pada aplikasi WhatsApp. Tujuan simulasi ini adalah agar menjadi pedoman untuk informasi yang akan diidentifikasi sebagai sebuah penipuan. Simulasinya sebagai berikut:
Membuat akun WhatsApp tersangka.
Membuat akun WhatsApp korban.
Korban melakukan chatting untuk negosiasi kepada tersangka.
Korban mengirimkan gambar pada tersangka.
Tersangka melakukan penipuan terhadap tersangka. • Menghapus pesan percakapan dari akun tersangka
*Kesimpulan :
Hal yang saya dapat pelajari dari artikel diatas,yaitu Menurut saya IT Forensik adalah ilmu yang menganalisa barang bukti digital sehingga dapat dipertanggungjawabkan di pengadilan. Kegiatan forensik komputer sendiri adalah suatu proses mengidentifikasi, memelihara, menganalisa, dan mempergunakan bukti digital menurut hukum yang berlaku. IT Forensik dibutuhkan untuk pengumpulan bukti dan fakta karena adanya tindakan kejahatan pelanggaran keamanan sistem informasi oleh para cracker atau cybercrime.
Tujuan IT Forensik disini adalah untuk mengamankan dan menganalisa bukti digital. Dari data yang diperoleh melalui survey oleh FBI dan The Computer Security Institute, pada tahun 1999 mengatakan bahwa 51% responden mengakui bahwa mereka telah menderita kerugian terutama dalam bidang finansial akibat kejahatan di bidang IT.
Di zaman modern saat ini kita juga harus mengetahui bagaimana cara mengatasi kejahatan Cybercrime,yaitu kita sebagai pengguna internet harus terus selalu membekali diri dengan pengetahuan teknologi informasi yang mumpuni agar kita dapat mencegah secara dini Cyber Crime tersebut yang saat ini sudah semakin marak selain itu kita juga harus cermat dalam menggunakan internet dan jangan pernah melakukan hal-hal yang merugikan orang lain.


Pengantar Animasi dan Desain Grafis

  1. Jelaskan Pengertian Storyboard dan animasi stop motion beserta contohnya! Storyboard adalah suatu sketsa gambar yang disusun dengan u...